Manusia adalah makhluk yang tidak gampang puas. Di kasih ini dia akan minta itu, diberi satu dia akan minta dua. Dua juga akan bertambah lagi seiring berjalannya waktu. Selalu saja mengeluh. Saat keinginannya tidak terpenuhi maka ia berkata, "Tuhan tidak adil". Padahal Tuhan selalu memberi apa yang dibutuhkan umatnya.
Suatu hari aku bertemu dengan seorang gadis kesil, manis, mungil, dan sangat seria. Namanya lia. Saat itu langit cerah, dia menengadah ke langit. Aku bertanya, "Ada apa?." Dia hanya tersenyum padaku. Aku malah semakin penasaran, dan bertanya lagi, "kau tak suka matahari?".
Kemudian bibir mungilnya sedikit bergerak. "hmm...kenapa hujan tidak turun?" katanya padaku.
"Mungkin belum saatnya, kau suka hujan?" tanyaku padanya. gadis kecil itu menarikku, ia membawaku ke sebuah taman di belakang sebuah kompleks perumahan. Lihat bunga itu, ia butuh air, ia haus, tapi kenapa hujan tidak turun?" tanyanya padaku.
Aku kikuk tak tau jawaban apa yang akan membuatnya puas. Akhirnya aku coba menjawabnya sebisaku. "Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan!" kataku padanya.
Sepertinya perkataanku masih susah dicerna oleh anak itu. Dia bertanya padaku, "Kenapa Tuhan seperti itu?" tanyanya. Aku menjawab pertanyaannya dengan membawanya duduk dipangkuanku, "apa kau akan senang jika apa yang kau inginkan bisa kau miliki? tanya ku.
" Hmm...tentu aku senang jawabnya antusias.
"Apakah hal atau benda yang kau inginkan bisa menunggu kedatanganmu? Apa kau bisa bersabar untuk memiliki mereka?" tanyaku padanya. Ia tampak berfikir sebelum menjawab pertanyaanku.
"Ya kak tentu saja! karena aku ingin maka aku akan bersabar dan menunggu!" katanya setengan menerawang.
Aku mengajukan pertanyaan lain, "Saat kau haus, apa kau sanggup bertahan dalam waktu yang lama?" seruku padanya.
Dia memejamkan matanya, sepertinya aku terlalu memaksanya berfikir. Tapi ia tetap menjawabnya, "tidak bisa, aku tidak bisa manahan rasa haus apalagi kalau udara panas! katanya padaku sambil menoleh kebelakang.
Aku akan memberikan kesimpulan padanya, "begini, akan kakak jelaskan padamu" kataku. Aku menirukan sebagaimana ia memanggilku.
"Kau tau kan Tuhan selalu menyayangi umatnya?". Ia mangangguk. "Saat kau menginginkan sesuatu Tuhan yang menyayangimu itu akan memberikan yang kau butuhkan, karena apa yang kau inginkan tidak selalu kau butuhkan untuk waktu yang lama.
Setelah keinginan terpenuhi kadang kita tidak akan ingat lagi dengan keinginan kita itu, kita akan mudah melupakannya karena lupa adalah sifat harfiah manusia.
Nah semua itu berbeda kalau kita punya suatu kebutuhan, kita tidak akan lupa dengan apa yang kita butuhkan, karena apa yang kita butuhkan akan selalu ada dan kita gunakan. Kemuadian hanya hal yang kita butuhkanlah yang akan kita manfaatkan.Kau paham?" akhirku.
"Tetapi bagaiman nasip bunga itu?" ia menunjuk bunga itu.
"Saat ini bunga itu membutuhkan sinar matahari, karena itulah Tuhan tidak menurunkan hujan saat ini, Tuhan selalu tahu apa yang umatnya butuhkan" kataku.
"Begitukah?" tanyanya lagi. Dan akupun menganggukkan kepalaku padanya.
Hanya ini yang masih kuingat saat itu...tidak tahu apa kata2 pembukanya nyangkut sama ceritanya. tapi aku benar2 pengan nulis yang ini, tanpa mengurnagi rasa hormat dan seganku...terima kasih...jika membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tinggalkan pesan saat kamu baca ya >_<"